Kunjungan Kerja Penyelenggara Katolik Se-Provinsi Lampung di Kantor Kemenag Kab. Lampung Selatan
Lampung Selatan (humas) – Penyelenggara Bimas Katolik Kabupaten Lampung Selatan beserta jajarannya pada hari Senin, 6 Juni 2022 menerima kunjungan kerja dari 3 Penyelenggara Bimas Katolik Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Lampung, yaitu Edi Sulistiyono sebagai Penyelenggara Katolik Kota Bandar Lampung, Agustinus Suwaryanto sebagai Penyelenggara Katolik Kabupaten Pringsewu dan Y. Bambang Irawan sebagai Penyelenggara Katolik Kota Metro. Selain itu, turut hadir juga Yosef Yulianto selaku staf pada Bimas Katolik Kota Bandar Lampung. Dalam sambutannya Idrus Ependi, S.Sos., MM selaku Penyelenggara Katolik Kabupaten Lampung Selatan merasa sangat berbahagia dan berterima kasih atas kunjungan dari sesama Penyelenggara Katolik yang ada di Provinsi Lampung.
Kunjungan kerja ini bertujuan untuk mempererat relasi antar Penyelenggara Bimas Katolik Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung. Tujuan lainnya dari kunjungan kerja ini adalah untuk saling berbagi pengalaman di antara sesama Penyelenggara Katolik yang ada di Provinsi Lampung. Lebih jauh dari itu, Y. Bambang Irawan menyampaikan niatnya yang dari awal ingin belajar menimba pengalaman dari Pak Idrus Ependi yang sudah 36 tahun mengabdi sebagai ASN di Bimas Katolik dan sejak 2003 telah menjabat sebagai Penyelenggara Katolik. Dengan masa kerja yang demikian lama tentulah ada banyak pengalaman yang berharga yang bisa dibagikan khususnya dalam pelayanan kerja di lingkup Bimas Katolik Provinsi Lampung. Edi Sulistiyono dan Agustinus Suwaryanto juga mengharapkan adanya masukan/saran dari Pak Idrus terkait pelayanan Bimas Katolik di Provinsi Lampung ke depan. Bagaimana sebaiknya Bimas Katolik mengambil peran dan berdinamika dalam pembangunan di negara tercinta ini.
Menanggapi harapan dari para yuniornya, Idrus Ependi mengajak para Penyelenggara yang hadir untuk melihat peta SDM yang ada di lingkup Bimas Katolik Provinsi Lampung saat ini: Banyaknya pegawai yang pensiun sementara hampir tidak ada pengangkatan pegawai baru. Dalam 15 tahun terakhir ada puluhan pegawai yang purna bakti, baik dari tenaga structural maupun tenaga fungsional. Sementara pengangangkatan hanya 1 atau 2 orang saja. Situasi ini tentulah membuat limbung Bimas Katolik Provinsi Lampung. Tuntutan pelayanan kepada masyarakat Katolik makin hari makin kompleks, sementara tenaga pelayannya dari segi jumlah semakin menyusut. Inilah dilemma dan kenyataan yang ada. Lalu, kita harus melakukan apa? Membuat sebuah terobosan dalam pelayanan Bimas Katolik di berbagai bidang, itulah solusi yang untuk saat ini bisa kita lakukan. Terobosan yang dimaksud wujudnya seperti apa? Solusi jangka pendek dan menengah adalah memaksimalkan potensi yang saat ini dimiliki oleh ASN Bimas Katolik yang masih aktif. Beri kesempatan semua ASN yang ada untuk berkembang dalam kinerja dan pelayanan. Termasuk di dalamnya beri kepercayaan dalam menduduki jabatan dan mengelola anggaran. Jangan malah dimonopoli oleh orang-orang tertentu.
Langkah lain yang juga bisa ditempuh adalah mengintensifkan dan mengefektifkan relasi kerja sama Bimas Katolik dengan lembaga Gereja Katolik. Pendekatan yang baik dengan Lembaga Gereja Katolik dapat menghasilkan solusi yang baik terkait dengan keprihatianan akan kurangnya tenaga Penyuluh Agama Katolik dan tenaga Guru Pendidikan Agama Katolik. Lembaga Gereja Katolik dalam hal ini para Pastor Paroki berseinergi dengan Bimas Katolik. Tenaga katekis suka rela direkomendasikan oleh para Pastor Paroki sementara Bimas Katolik menyediakan sarana dan prasarananya. Hal ini dapat diimplementasikan dalam upaya memaksimalkan SDM Penyuluh Agama Katolik Non PNS yang ada. Demikian juga dalam hal penguatan Guru Pendidikan Agama Katolik di sekolah. Karena terbatasnya jumlah ASN Guru Pendidikan Agama Katolik yang masih ada, sementara ada banyak anak beragama Katolik yang membutuhkan pengajaran pendidikan Agama Katolik, maka penting kiranya bagi Lembaga Agama Katolik bersama dengan Bimas Katolik memotivasi tenaga guru yang beragama Katolik untuk juga memberi perhatian kepada pengajaran Pendidikan Agama Katolik bagi siswa/I beragama Katolik di sekolahnya masing-masing.
Langkah konkrit lainnya yang bisa dikatakan sebagai solusi jangka panjang adalah mengajukan formasi pengangkatan ASN Bimas Katolik, baik untuk mengisi formasi structural maupun fungsionalnya. Langkah ini butuh kerja sama dan kerja keras semua elemen masyarakat Katolik. Pengusulan bisa disampaikan baik ke Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat dalam hal ini Dirjen Bimas .Katolik. Selain pengusulan pengadaan formasi pengangkatan ASN baru, hal yang tidak kalah penting adalah pengusulan penguatan anggaran pada satker Bimas Katolik sehingga dapat mendukung kinerja Bimas Katolik di masa depan.
Pembicaraan dilanjutkan dengan obrolan ringan, diantaranya sharing pengalaman masing-masing dalam perjumpaan dengan para Pastor Paroki, tokoh umat Katolik, tokoh masyarakat maupun dengan pihak-pihak dari instansi terkait selama memberikan pelayanan pada Sater Bimas Katolik di Kabupaten/kota masing-masing. Acara ditutup dengan makan siang dan sesi foto bersama kemudian sayonara.
Sampai jumpa lagi dalam rapat koordinasi berikutnya. Salam tetap sehat (Albertus Hartanto/SD Putra)