Search

Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama & Moderasi Beragama Hindu

Admin 21 Feb 2024 Penyelenggara Hindu
Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama & Moderasi Beragama Hindu

Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama & Moderasi Beragama Hindu

Kalianda (Kemenag)-- Penyelenggara Hindu Kantor Kementerian Agama Kab. Lampung Selatan laksanakan kegiatan Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama dan Moderasi Beragama Hindu bertempat di Negeri Baru Hotel & Resort, 19 - 20 Februari 2024.

Penyelenggara Hindu Ida Bagus Putu Satike memberi sambutan beliau menyampaikan Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama dan Moderasi Beragama Hindu merupakan Program kegiatan Penyelenggara Hindu, yang seharusnya merupakan program kegiatan Bimbingan Pra Nikah namun ditunda karena kendala anggaran, yang mana akhirnya dialihkan menjadi Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama dan Moderasi Beragama Hindu.

“Kegiatan Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama dan Moderasi Beragama Hindu ini baru terselenggara baru 2x (dua kali) di selenggarakan pada Tahun 2023 dan Tahun 2024 ini, mudah-mudahan kegiatan ini harapan saya terus bisa bertambah dan berkembang nanti khususnya intern Umat Hindu yang sudah mendapat pembinaan moderasi beragama bisa menjadi garda terdepan dalam melakukan pembinaan khususnya umat Hindu di wilayah Kab. Lampung Selatan bisa berjalan baik. Pada kesempatan kali ini 40 (empat puluh) peserta di ikut sertakan dalam kegiatan, kegiatan ini akan berlangsung selama 2 (dua) hari yakni dari tanggal 19 s/d 20 Februari 2024, semoga apa yang akan kita dapat nanti bisa bermanfaat tentunya untuk umat Hindu disekitar kita juga” imbuhnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Lampung Selatan H. Ashari membuka langsung kegiatan ini. Beliau menyampaikan berbicara dengan moderasi tentu Bpk/Ibu sudah memahami karena moderasi ini sudah beberapa tahun berjalan, tentu ini bukan hal yang harus kita sosialisasikan lagi tetapi sudah tahapan implementasi di masyarakat, saya melihat di Bali dengan berbagai macam adat budaya maupun secara nasional dengan melihat seperti itu kita bisa memahami orang antar umat beragama suasananya berbeda ketika kita melihat .

Kita tidak bisa menjudge seseorang kita harus moderat, didalam intern umat beragama banyak sekte-sekte lain didalamnya , didalam pengamatan agama itu juga bermacam macam, kita harus sudah mendewasakan kita menyikapi permasalahan terlebih lagi pasca pemilu, disekitar kita tentu banyak bahkan lingkungan atau keluarga kita melihat banyak di media sosial perbedaaan pemilihan, apakah kita bisa ambil jalan tengah moderat dalam menyikapi itu, disitu sudah ada toleransi Bhineka Tunggal Ika kalau bukan kita sendiri yang membangun, adanya Indonesia berkat semua beragama semua pejuang sudah berjuang untuk Indonesia, sekarang bagaimana kita merawat antar umat beragama antar intern beragama dan toleransi. Sering saya berbicara tentang toleransi ketika ada orang yang jatuh naik motor di tolong jangan ditanya mana KTPnya apa agamanya kita tidak bisa seperti itu, nilai-nilai seperti itu harus kita buang.

“Bpk/ibu mungkin perlu mengenal tau tentang visi misi Kementerian Agama yang profesional dan andal dalam membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas, dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dam berkepribadian berdasarkan gotong royong.  Masyarakat Indonesia masyarakat yang beragama kita harus bisa memahami moderat ditengah-tengah, bagaimana yang kanan bagaimana kiri agar tidak tersinggung, bagaimana Indonesia bisa maju jika kita saling menyalahkan,  kita sebagai tokoh ketika ada masalah  kita hadir disana ditengah masyarakat bukan membela salah satu tapi sebagai penengah”. tambahnya.

Beliau juga menyampaikan “Jangan sampai yang di pelosok sana di ujung kita tidak kenal siapa tau di ujung sana ada intan berlian, kita tidak tau kita hanya tau lingkungan kita. Sekali-kali kita datang kesana Bpk/Ibu Tokoh, Adat, dan Ketua Lembaga kalau bukan kita siapa lagi, itu merupakan langkah-langkah yang harus kita laksanakan dalam peningkatan kualitas umat beragama. Mudah-mudahan dalam kegiatan ini akan menambah wawasan pola pikir kita dalam menghadapi situasi dan kondisi sekarang ini”.Tutupnya (KDK/SDP)